
NEONEWS.ID – Ratusan Ojol berdemonstrasi di depan Balai Kota Solo, sekitar pukul 13.50 WIB, Kamis (28/8/2023).
Mereka mendesak solusi dari Wali Kota Solo Gibran terkait persaingan tarif antar aplikator yang merugikan mitra.
Dilansir dari Solopos.com, massa aksi menyampaikan orasi dan membentangkan spanduk bertuliskan “Tolong bantu kami Mas Wali driver online Soloraya”.
Beberapa perwakilan massa berkesempatan audiensi dengan Dishub Kota Solo dan Dishub Jateng.
“Kami gak minta yang aneh-aneh. Terapkan saja aturan main yang berlaku selama ini,” kata Jont Simarmata selaku juru bicara massa aksi.
“Aplikator abai, pertama, tarif hematnya yang itu di luar aturan main, tetap melakukan pemotongan 20%, dan tetap menarik biaya pemesanan aplikasi,” sambungnya.
Jont menjelaskan bahwa aplikator mengubah kebijakan dengan penyesuaian tarif batas bawah Rp4.200/km dan tarif batas atas Rp6.000/km.
Akibatnya, persaingan harga antar aplikator merugikan mitra sejak setelah pandemi Covid-19.
“Aplikator bersaing silakan, namun pelayanan bukan di harga, jangan bersaing di harga. Jangan aplikator minta pemotongan,” protesnya.